Jenderal Soedirman
Keistimewaan
1.
Pantang menyerah walaupun sakit beliau tetap
ikut berperang dengan di tandu
2.
Terpilih menjadi panglima angkatan perang RI
tanggal 12 November 1945
3.
DIbuat patung serta jalan yang menggunakan
namanya
4.
Didirikanya universitas jenderal Soedirman di
purwokerto, jawa timur
5.
Shaleh
6.
Ditakuti lawan dan dihormati kawan
Biodata
Nama: Soedirman
Lahir hari senin pn 18 maulud 1846 atau 24
januari 1916 di desa bantar barang kecamatan rembang kabupaten purbalingga jawa
tengah
Meninggal di magelang jawa tengah tanggal
29 januari 1950 di usia ke 34 tahun
Jenderal soedirman memulai kariernya saat
bersekolah di MULO. Ia mengikuti organisasi kepanduan di bawah muhamadiyah
hizbul wathan. Ia meraih pencapaian dari pemimpin cbang cilacap menjadi menteri
daerah banyumas.
Menjadi
anggota dewan pertimbangan kerasidenan cilacap dan akhirnya di buang jepang ke
peta di bogor tahun 1943
3 oktober 1943 keluat osamu seirei nomor 44
tahun 2603 atau 1944 tentang pembentukan pasukan sukarela untuk membela tanah
jawa
Soedirman ikut peta sebagai angkatan dua
calon daidancho
Angkatan kedua peta lulus tanggal 10
agustus 1944 dan disebar ke 55 daiden atau battalion. Di usia 26 tahun
soedirman menjadi daidancho di kroya jawa tengah
Setelah kemerdekaan soedirman pergi ke Jakarta
dan bertemu presiden soekarno
Ditugaskan mendirikan cabang badan keamanan
rakyat tkr dan diangkar menjadi panglima divisi v 20 OKTOBER OLEH PANGLIMA
SEMENTARA OERIP SOEMOHARDJO
Pada tanggal 12 November 1945, Soedirman
terpilih dalam suatu pemilihan Panglima Besar TKR yang diadakan di Yogyakarta.
Saat menunggu konfirmasi, Soedirman memimpin suatu serangan terhadap pasukan
Sekutu di Ambarawa. Keterlibatannya dalam Palagan Ambarawa membuat Soedirman
mulai dikenal di masyarakat luas. Ia akhirnya dikonfirmasikan sebagai panglima
besar pada tanggal 18 Desember. Dalam tiga tahun berikutnya Soedirman
menyaksikan ketidakberhasilan negosiasi dengan pasukan kolonial Belanda,
pertama setelah Persetujuan Linggajati lalu setelah Persetujuan Renville—yang
mengakibatkan Indonesia harus menyerahkan wilayah yang diambil oleh Belanda
pada Agresi Militer I. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk
suatu percobaan kudeta pada tahun 1948. Menjelang kematiannya, Soedirman
menyalahkan hal-hal ini sebagai penyebab penyakit tuberculosisnya; karena
infeksi tersebut, paru-parunya yang kanan dikempeskan pada bulan November
194Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman pulang dari
rumah sakit, pemerintah Belanda meluncurkan Agresi Militer II, suatu usaha
untuk menduduki ibu kota di Yogyakarta. Meskipun banyak pejabat politik
mengungsi ke kraton, Soedirman bersama sejumlah pasukan dan dokter pribadinya
menuju ke arah selatan dan melakukan perlawanan gerilya sepanjang tujuh bulan.
Awalnya mereka diikuti pasukan Belanda, tetapi akhirnya mereka berhasil kabur
dan mendirikan markas sementara di Sobo, dekat Gunung Lawu. Di Sobo ia dan
pasukannya menyiapkan Serangan Umum 1 Maret 1949, yang akhirnya dipimpin Letnan
Kolonel Suharto. Setelah Belanda mulai mengundurkan diri, pada bulan Juli 1949,
Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta. Meskipun ia hendak mengejar pasukan
Belanda, ia dilarang oleh Soekarno. Karena kelelahan setelah berbulan-bulan
bergerilya, tuberculosis Soedirman tumbuh lagi; akibatnya ia pergi ke Magelang
untuk beristirahat. Ia meninggal kurang lebih satu bulan setelah Belanda
mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekarang Soedirman dikuburkan di Taman Makam
Pahlawan Kusuma Negara di Yogyakarta.
itu dia tokoh nasional kita Jenderal Soedirman serukan ceritanya. Makanya kita harus lebih menghargai usaha para pahlawan!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar