Jumat, 12 April 2013

Lima Sekawan ke Bukit Billycock



 Sinopsis
   Saat sekolah libur seminggu lima sekawan berlibur ke Bukit Billycock di mana teman sekolah Julian dan Dick, Toby tinggal untuk melihat peternakan kupu-kupu, gua-gua, dan lapangan udara yang hebat dan menakjubkan. Lima sekawan sampai di rumah Toby untuk makan malam dan segera menuju bukit. Di bukit anak-anak membuat tempat tidur dari rumput yang ditumpuk.
   Esok paginya anak-anak dibangunkan oleh bunyi pesawat dari lapangan rahasia di dekat bukit. Tobypun datang dan berbincang bersama lima sekawan. Tiba-tiba terdengar suara dari balik semak, ternyata itu adalah pak Gringle, pemilik peternakan kupu-kupu. Anak-anak dan Toby mengikuti pak Gringle ke peternakan kupu-kupu.
   Di peternakan mereka bertemu pembantu pak Gringle, bu Janes. Mereka melihat-lihat sebentar. Tak lama kemudian mereka sudah sampai di perkemahan. Toby mulai berbuat jahil, menggunakan laba-laba palsu untuk menakut-nakuti George dan Anne.
   hawa panas membuat Toby mengajak lima sekawan untuk berenang di telaga dekat lapangan udara. Saat tiba disana mereka melihat tanda bertuliskan Dilarang Masuk! Berbahaya! MIlik Negara! Tetapi Toby tetap membujuk lima sekawan untuk berenang dan mengatakan bahwa tanda itu sudah lama dan tidak dipakai kembali, tetapi Julian tetap waspada. Toby menceritakan dengan bangga mengenai sepupunya Jeff, seorang pilot yang bekerja di lapangan udara rahasia. Tiba-tiba muncul seorang pegawai yang mengusir mereka. Julian segera meminta maaf dan anak-anakpun pergi.
   Anak-anak pulang ke rumah Toby. Di sana ada seorang lelaki tampan yang berdiri tegak sambil tersenyum, itulah letnan penerbang Jeff Thomas sepupu yang dibanggakan Toby. Mereka menikmati makan siang yang sudah disiapkan bu Thomas. Setelah makan Jeff kembali ke lapangan terbang.
   Di dekat rumah Toby Julian dan Dick menemukan seekor kupu-kupu. Mereka berdua segera membawa kupu-kupu itu ke peternakan. Di peternakan mereka menemui asisten pak Gringle, Pak Brent. Setelah itu mereka menemui yang lain di perkemahan.
   Petualangan dimulai ketika dua pesawat dicuri dari lapangan udara saat badai dan dua pilot yang dikabarkan hilang yaitu sepupu Toby dan temanya Ray Wells.
  Ternyata bu Janes dan anaknya Will Janes menyembunyikan 4 orang penjahat yang menculik sepupu Toby dan mencuri dua pesawat.


Rabu, 10 April 2013


Jenderal Soedirman
Keistimewaan
1.       Pantang menyerah walaupun sakit beliau tetap ikut berperang dengan di tandu
2.       Terpilih menjadi panglima angkatan perang RI tanggal 12 November 1945
3.       DIbuat patung serta jalan yang menggunakan namanya
4.       Didirikanya universitas jenderal Soedirman di purwokerto, jawa timur
5.       Shaleh
6.       Ditakuti lawan dan dihormati kawan

Biodata
Nama: Soedirman
Lahir hari senin pn 18 maulud 1846 atau 24 januari 1916 di desa bantar barang kecamatan rembang kabupaten purbalingga jawa tengah
Meninggal di magelang jawa tengah tanggal 29 januari 1950 di usia ke 34 tahun

 Jenderal soedirman memulai kariernya saat bersekolah di MULO. Ia mengikuti organisasi kepanduan di bawah muhamadiyah hizbul wathan. Ia meraih pencapaian dari pemimpin cbang cilacap menjadi menteri daerah banyumas.
 Menjadi anggota dewan pertimbangan kerasidenan cilacap dan akhirnya di buang jepang ke peta di bogor tahun 1943
3 oktober 1943 keluat osamu seirei nomor 44 tahun 2603 atau 1944 tentang pembentukan pasukan sukarela untuk membela tanah jawa
Soedirman ikut peta sebagai angkatan dua calon daidancho
Angkatan kedua peta lulus tanggal 10 agustus 1944 dan disebar ke 55 daiden atau battalion. Di usia 26 tahun soedirman menjadi daidancho di kroya jawa tengah
Setelah kemerdekaan soedirman pergi ke Jakarta dan bertemu presiden soekarno
Ditugaskan mendirikan cabang badan keamanan rakyat tkr dan diangkar menjadi panglima divisi v 20 OKTOBER OLEH PANGLIMA SEMENTARA OERIP SOEMOHARDJO
Pada tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih dalam suatu pemilihan Panglima Besar TKR yang diadakan di Yogyakarta. Saat menunggu konfirmasi, Soedirman memimpin suatu serangan terhadap pasukan Sekutu di Ambarawa. Keterlibatannya dalam Palagan Ambarawa membuat Soedirman mulai dikenal di masyarakat luas. Ia akhirnya dikonfirmasikan sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Dalam tiga tahun berikutnya Soedirman menyaksikan ketidakberhasilan negosiasi dengan pasukan kolonial Belanda, pertama setelah Persetujuan Linggajati lalu setelah Persetujuan Renville—yang mengakibatkan Indonesia harus menyerahkan wilayah yang diambil oleh Belanda pada Agresi Militer I. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk suatu percobaan kudeta pada tahun 1948. Menjelang kematiannya, Soedirman menyalahkan hal-hal ini sebagai penyebab penyakit tuberculosisnya; karena infeksi tersebut, paru-parunya yang kanan dikempeskan pada bulan November 194Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman pulang dari rumah sakit, pemerintah Belanda meluncurkan Agresi Militer II, suatu usaha untuk menduduki ibu kota di Yogyakarta. Meskipun banyak pejabat politik mengungsi ke kraton, Soedirman bersama sejumlah pasukan dan dokter pribadinya menuju ke arah selatan dan melakukan perlawanan gerilya sepanjang tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti pasukan Belanda, tetapi akhirnya mereka berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, dekat Gunung Lawu. Di Sobo ia dan pasukannya menyiapkan Serangan Umum 1 Maret 1949, yang akhirnya dipimpin Letnan Kolonel Suharto. Setelah Belanda mulai mengundurkan diri, pada bulan Juli 1949, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta. Meskipun ia hendak mengejar pasukan Belanda, ia dilarang oleh Soekarno. Karena kelelahan setelah berbulan-bulan bergerilya, tuberculosis Soedirman tumbuh lagi; akibatnya ia pergi ke Magelang untuk beristirahat. Ia meninggal kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekarang Soedirman dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Yogyakarta.

itu dia tokoh nasional kita Jenderal Soedirman serukan ceritanya. Makanya kita harus lebih menghargai usaha para pahlawan!!!